Setelah selamat dari serangan brutal teroris di Plant Quetta, Suletta Mercury kembali berduel di Sekolah Teknologi Asticassia, sementara Miorine Rembran duduk di samping ayahnya yang terluka, menunggu untuk melihat apakah dia akan pulih. Saat penghuni Earth House disibukkan dengan masalah mereka masing-masing, dua anggota Dawn of Fold—pelaku serangan—diam-diam menyusup ke sekolah, menempatkan Suletta dan teman-temannya dalam bahaya.
Pada saat yang sama, Prospera, ibu Suletta, mendekati Miorine untuk mengusulkan kelanjutan dari “Quiet Zero”—sebuah proyek yang dipimpin oleh ayah Miorine yang diduga dapat mengakhiri semua perang. Prospera tampaknya adalah tokoh politik lain dengan motif tersembunyi dan berlawanan, dan apakah dia benar-benar mengutamakan kesejahteraan Suletta masih harus dilihat.